Penetrasi Televisi Mengungguli Radio dan Tape Recorder

Mei 11, 2010 pukul 1:12 am | Ditulis dalam Electronic | 1 Komentar

Terus menjamurnya stasiun televisi, terutama televisi lokal di daerah, serta semakin menariknya acara-acara yang ditayangkan menjadikan televisi sebagai media hiburan dan informasi paling murah dan merakyat. Karena itu sangat wajar jika tingkat penjualan (demand) produk televisi untuk saat ini tetap tinggi, melebihi radio/tape recorder dan produk elektronik lainnya.

Hasil riset MARS Indonesia mengindikasikan hal itu. Hampir 97% masyarakat yang disurvei di 7 kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar dan Denpasar) menyatakan telah memiliki pesawat televisi di rumahnya. Artinya, masyarakat telah menjadikan televisi sebagai properti paling berharga di rumah tangga mereka.

Berdasarkan kota, masyarakat di Semarang dan Surabaya terindikasi paling tinggi tingkat kepemilikannya terhadap pesawat televisi daripada kota-kota lainnya, karena hampir 100% di rumah mereka tersedia televisi. Disusul berikutnya masyarakat di Bandung (97,0%), Denpasar (96,7%), baru kemudian Jakarta sebesar 96,2%. Dua kota terbuncit adalah  Makassar (95,0%) dan Medan (94,2%).

Sedangkan dari segi usia, pesawat televisi banyak dimiliki oleh kelompok masyarakat berusia menengah yaitu mulai 30 hingga 39 tahun. Sebaliknya yang paling rendah tingkat kepemilikannya adalah mereka yang berusia relatif tua yaitu antara 45-50 tahun.

Sementara berdasarkan SES, masyarakat di SES A terindikasi paling tinggi penetrasinya dengan porsi 98,4%. Sedangkan yang paling rendah adalah masyarakat di SES D/E dengan porsi hanya 87,9%.

Televisi merek apa yang paling banyak diminati? Lima besar merek televisi yang berhasil meraih market share tertinggi, karena paling banyak dimiliki oleh masyarakat di 7 kota tersebut adalah Sharp, Toshiba, Samsung, LG, dan Polytron, dengan share masing-masing 22,0%, 12,7%, 11,6%, 9.6%, dan 6,6%. Sedangkan merek-merek lainnya porsinya di bawah 6%.

Sebaliknya, penetrasi radio/tape recorder hanya bertengger pada angka 57,3%. Artinya, masih ada sekitar 43% masyarakat di 7 kota itu yang tidak memiliki pesawat radio maupun tape recorder. Memang pasca kehadiran beberapa stasiun swasta dengan sajian acara yang lebih menarik, maka gaung siaran radio tak santer lagi terdengar.

Masyarakat di Jakarta masih yang paling tinggi kepemilikan terdapat radio/tape dibanding kota-kota lain. Dengan porsi 61,7% Jakarta mengungguli Surabaya dan Denpasar yang masing-masing memperoleh 57,8%. Begitu pula dengan Bandung (52,7%) dan Medan (54,4%) maupun Makassar (38,7%).

Berbeda dengan televisi, masyarakat yang paling banyak menggandrungi radio/tape adalah mereka yang berada pada usia relatif tua yaitu antara 45-50 tahun. Sementara untuk SES hampir sama dengan televisi yaitu masyarakat di SES A, disusul SES B.

Adapun merek-merek radio/tape recorder yang paling tinggi market share-nya adalah Polytron, Sony, dan Shar, Panasonic, dan Samsung.***

Tulisan ini dibuat untuk MARS Newsletter edisi Mei Tahun IV, 2010

1 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. Terima kasih atas infonya.

    Review TV LED Murah di https://www.tevepedia.com/category/harga-tv/dibawah-1-jutaan/


Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.