Deposito BCA dan Mandiri Menjadi Pilihan Utama

Februari 9, 2009 pukul 7:37 am | Ditulis dalam Banking | 3 Komentar

bca_dalamHampir mayoritas masyarakat kita telah mengenal produk deposito. Begitulah hasil riset MARS Indonesia mengungkapkan. Tak tanggung-tanggung, tingkat awareness terhadap produk perbankan ini sangat tinggi, yaitu 76,6%, sementara yang belum mengenalnya cuma sekitar 23,4%.

Popularitas produk deposito sempat meningkat sangat signifikan pada masa pemerintahan BJ Habibie (1998-1999), ketika tingkat suku bunga (interest rate) deposito melambung tinggi hingga mencapai 60% pertahun sebagai salah satu strategi menaikkan trust pada institusi perbankan yang sempat anjlok. Saat itu hampir semua produk investasi beralih ke deposito. Maklumlah, dengan suku bunga setinggi itu siapa orang yang tidak tertarik.

Tapi seiring dengan semakin membaiknya situasi moneter dan ekonomi makro kita, maka bunga deposito pun secara perlahan turun dengan teratur. Bahkan saat ini tingkat suku bunga deposito rata-rata berkisar antara 8%-15% per tahun. Tergantung jangka waktu, nilai besaran nominalnya, dan jenis banknya. Meski demikian, deposito tetap mampu menyedot interest masyarakat.

Kenapa produk deposito tetap menarik? Setidaknya ada tiga faktor yang menjadikan hal itu. Pertama, nasabah mendapatkan hasil imbal balik yang tetap (fixed), yang saat ini antara 8%-15% pertahun, bandingkan dengan suku bunga tabungan biasa dan reksadana. Kedua, deposito dijamin oleh Pemerintah Indonesia melalui LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), yang bilamana bank tersebut tutup maka dana simpanan nasabah akan dibayarkan atau diganti oleh pemerintah sebesar maksimum tingkat penjaminan. Ketiga, pajak deposito yang dikenakan setiap 12 bulan dihitung prorata perbulan.

Lalu, produk deposito bank mana yang saat ini paling diminati masyarakat? Kalau mengacu pada hasil riset MARS Indonesia yang termuat dalam “Studi Pasar & Perilaku Nasabah Consumer Banking 2008” maka produk Deposito BCA dan Deposito Mandiri menjadi pilihan utama dengan total porsi 29,9% dan 24,1%. Menguntit di belakangnya adalah BNI Deposito (14,9%), DEPOBRI (6,9%), LippoDeposito (6,9%), Deposito Niaga (5,2%) –keduanya sebelum merger menjadi CIMB Niaga—dan Deposito Panin (5,2%). Sedangkan produk deposito bank-bank lain porsinya rata-rata di bawah 2,9%.
tabel-deposito
Namun dari paparan di atas diketahui bahwa tingkat kepemilikan (penetrasi) rekening deposito tidak berbanding lurus dengan tingkat Top of Mind (TOM) awareness produk deposito. Sebagai contoh, tingkat penetrasi deposito BCA yang mencapai 29,9% ternyata tidak sebanding dengan tingkat TOM-nya yang mencapai 36,0%. Berarti ada sekitar 6,1% yang belum menjadi nasabah deposito BCA.

Sebaliknya, produk deposito bank-bank lain justru tingkat penetrasinya lebih tinggi ketimbang tingkat TOM-nya. Deposito Mandiri, misalnya, yang berada pada level TOM 9,5% memiliki tingkat penetrasi sebesar 24,9%. Artinya, terdapat 14,6% nasabah yang menggunakan produk Deposito Mandiri meskipun tidak aware padanya.

Lalu, BNI Deposito juga memiliki tingkat penetrasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan level TOM-nya yang sebesar 8,2%. Hal yang sama juga dialami DEPOBRI, LippoDeposito, Deposito Niaga dan Deposito Panin.***

Tulisan ini dibuat untuk MARS Newsletter edisi 26 Tahun III, Februari 2009.

3 Komentar »

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

  1. Salam kenal dari Linus Airways. Semoga sukses selalu untuk Anda. Mampir ke blog Linus ya, jangan lupa tinggalin komentar atau masukannya.
    Terima kasih.

  2. om untuk perincian bunganya kalo di BCA seumpamanya jumlah uang yg kita depositikan sebesar 10 jta perbulanya mendapatkan berapa persen? atao berapa rupiah setelah di potong pajak? tolong kirim ke mail ku sebelumnya makasih

  3. deposito mandiri syariah

    Deposito BCA dan Mandiri Menjadi Pilihan Utama | Dhorifi Zumar’s Worldview


Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.